Tanggal : 05-10-2025


PURWOREJO — Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo bersama Puskesmas Bubutan segera turun ke lapangan menindaklanjuti laporan adanya kasus dugaan keracunan pangan yang dialami oleh puluhan siswa dan guru di SMP Negeri 8 Purworejo pada Jumat, 03 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB.

Kasus tersebut dilaporkan setelah sejumlah siswa dan guru mengalami gejala mual, muntah, diare, nyeri perut, lemas, serta pusing pada Kamis, 02 Oktober 2025, dengan masa inkubasi sekitar 4–7 jam.

Hingga saat ini, jumlah penderita sementara mencapai 117 orang, terdiri dari pasien rawat jalan maupun rawat inap di puskesmas dan rumah sakit. Lokasi kejadian juga meluas, tidak hanya di SMP Negeri 8 Purworejo (dengan jumlah kasus terbanyak), tetapi juga ditemukan di SMA Negeri 3 Purworejo dan SD Negeri Purwodadi.

Para pasien telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Bubutan, Puskesmas Bragolan, dan Puskesmas Ngombol, serta sebagian dirujuk ke RSUD dr. Tjitrowardojo dan RSUD RAA Tjokronegoro.

Dari hasil investigasi awal, dugaan sementara penyebab kasus berasal dari menu Makan Bersama Gizi (MBG) yang dikonsumsi pada hari Kamis, 02 Oktober 2025.

Untuk mencegah meluasnya dampak, TGC Dinkesda Purworejo bersama lintas sektor telah melakukan langkah cepat berupa:

  • Pengobatan, perawatan, dan rujukan penderita.
  • Penyelidikan epidemiologi serta pengambilan dan pengiriman sampel ke laboratorium rujukan.
  • Edukasi dan komunikasi dengan penyedia MBG serta pihak sekolah.
  • Pelaporan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan koordinasi dengan fasyankes terkait.
  • Pemantauan perkembangan kasus secara berkelanjutan.

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo, dr. Sudarmi, MM, menyampaikan bahwa kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan keamanan pangan di lingkungan sekolah. Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah dan penyedia makanan agar kejadian serupa tidak terulang. Keamanan pangan harus dijaga dari bahan baku hingga makanan siap saji. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap makanan yang tampak, berbau, atau berasa tidak normal, ujar dr. Sudarmi.

Dinas Kesehatan juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, terutama yang diperoleh dari luar rumah. Periksa tampilan, bau, dan rasa makanan sebelum dikonsumsi.

Bagi penyedia makanan, agar selalu memperhatikan aspek keamanan pangan, mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, proses pengolahan, penggunaan air bersih, kebersihan peralatan, hingga batas waktu layak konsumsi.

Apabila mengalami gejala seperti mual, muntah, atau diare setelah makan, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan cepat dan tepat.(MI)