Tanggal : 01-10-2025


PURWOREJO – Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo pada Senin, 29 September 2025 menerima laporan adanya kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) dari wilayah kerja Puskesmas Semawung Daleman. Pasien yang meninggal dunia berdomisili di Desa Purwosari, Kecamatan Kutoarjo, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan melakukan konfirmasi ke rumah sakit, dan dipastikan benar bahwa pasien meninggal akibat DBD. Menyusul laporan itu, pada Selasa, 30 September 2025, Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkesda bersama tenaga kesehatan Puskesmas Semawung Daleman turun langsung ke Desa Purwosari untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE).

Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa pasien mulai mengalami demam, sakit kepala, mual, dan muntah sejak satu minggu sebelum dirawat. Pasien sempat berobat ke bidan dan dokter praktik setempat, namun kondisi tidak kunjung membaik. Atas saran dokter praktik, pasien akhirnya dirawat di rumah sakit sejak tanggal 24 September 2025. Setelah tiga hari perawatan, kondisi semakin memburuk dan pasien meninggal dunia pada 27 September 2025. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

Hasil survei lingkungan menemukan adanya jentik nyamuk Aedes aegypti di rumah pasien, meskipun di lingkungan sekitar rumah tidak ditemukan jentik. Sementara itu, keluarga maupun tetangga pasien tidak ada yang mengalami gejala mirip DBD.

Sebagai langkah tindak lanjut, Puskesmas Semawung Daleman bersama Dinas Kesehatan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan DBD, mengoordinasikan pelaksanaan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus secara rutin minimal satu minggu sekali bersama pemerintah desa, serta memperketat Pemantauan Jentik Berkala (PJB) di lokasi kasus. Selain itu, pemantauan penambahan kasus terus dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Dinas Kesehatan mengingatkan masyarakat bahwa pencegahan utama DBD bukan melalui fogging, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Upaya yang paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk dengan cara menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air, serta melakukan berbagai langkah tambahan seperti penggunaan kelambu, repellent, hingga menjaga kebersihan lingkungan.

Masyarakat diajak untuk lebih waspada dan aktif melaksanakan PSN 3M Plus secara rutin, sekaligus melakukan pemantauan jentik di rumah masing-masing. Dengan langkah bersama, penyebaran DBD dapat dicegah dan kesehatan masyarakat tetap terjaga.(MI)