Tanggal : 20-07-2025


Pituruh, 18 Juli 2025 – Dalam rangka merespons keluhan masyarakat terkait keberadaan kandang babi di salah satu desa wilayah binaan Kecamatan Pituruh, Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo melalui Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan mediasi tahap kedua yang dilaksanakan pada KAMIS, 18 JULI 2025 di Aula Kecamatan Pituruh.

Mediasi ini difasilitasi oleh pihak kecamatan dan dihadiri oleh perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), lintas perangkat daerah (OPD), tokoh masyarakat, dan warga setempat. Tujuannya adalah membahas solusi atas persoalan lingkungan dan sosial yang timbul akibat aktivitas peternakan babi di dekat permukiman warga.

Dalam pemaparannya, tim P2P Dinkesda menjelaskan bahwa kandang babi yang tidak memenuhi standar kesehatan lingkungan dapat menjadi sumber berbagai penyakit menular, baik melalui udara, air, maupun vektor. Limbah kotoran yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari air sumur warga, menyebabkan bau yang mengganggu, serta meningkatkan populasi lalat, tikus, dan nyamuk sebagai pembawa penyakit.

Beberapa risiko kesehatan yang disoroti antara lain:

  1. Leptospirosis: penyakit yang ditularkan melalui air tercemar urine hewan pengerat,
  2. Infeksi saluran cerna (seperti diare, disentri, kolera) dari konsumsi air yang tercemar,
  3. Cacingan dan penyakit kulit akibat paparan tanah atau air yang tidak higienis,
  4. Potensi penyakit zoonosis dari babi ke manusia apabila tidak dilakukan pengawasan kesehatan hewan secara rutin.

Tim Dinkesda menegaskan bahwa kesehatan lingkungan menjadi kunci utama dalam mencegah penyakit menular berbasis lingkungan, dan oleh karena itu, aktivitas peternakan di dekat kawasan permukiman harus memenuhi syarat teknis, seperti:

  • Jarak minimal dari rumah warga,
  • Sistem pengelolaan limbah yang aman dan tertutup,
  • Pengendalian vektor dan kebersihan kandang,
  • Edukasi kepada pemilik ternak mengenai risiko kesehatan dan sanitasi lingkungan.

Kami memandang pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyelesaikan persoalan ini. Dinas Kesehatan akan terus mendampingi proses penanganan kandang babi ini dari sisi kesehatan lingkungan dan pencegahan penyakit menular, ungkap perwakilan Tim P2P Dinkesda.Dinkesda juga mendorong evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan peternakan di wilayah permukiman padat guna memastikan hak masyarakat atas lingkungan yang sehat tetap terjamin. Penanganan yang terstruktur, berbasis data, dan sesuai regulasi menjadi langkah strategis dalam mencegah dampak jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat.(MI)