Tanggal : 19-07-2025


Purworejo, 17 Juli 2025 — Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Sinkronisasi Baseline Data ASPAK dalam rangka mendukung kesiapan lokus distribusi alat kesehatan (alkes) pada Proyek SOPHI (Strengthening One Platform Health Initiative) dari Kementerian Kesehatan RI. Kegiatan ini berlangsung di Aula 2A Dinkesda dan diikuti oleh perwakilan dari 27 puskesmas se-Kabupaten Purworejo.
Rakor ini bertujuan untuk memastikan validitas dan kelengkapan data sarana-prasarana melalui Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK), yang menjadi instrumen utama dalam proses pemetaan dan distribusi alkes secara nasional. Sinkronisasi data ini penting dilakukan untuk menjamin ketepatan perencanaan dan alokasi bantuan alkes berbasis kebutuhan riil di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Tim Perencanaan dan Sarana Prasarana menyampaikan bahwa pendataan berbasis ASPAK merupakan prasyarat teknis agar puskesmas dapat menjadi lokus penerima bantuan alkes dalam Proyek SOPHI. Data yang akurat dan mutakhir menjadi dasar pengambilan keputusan. Tanpa baseline yang valid, distribusi bantuan bisa tidak sesuai sasaran, tegasnya.
Dalam kegiatan ini, masing-masing puskesmas didampingi secara teknis oleh tim Dinkesda untuk menyesuaikan dan melengkapi data ASPAK, termasuk pengecekan ketersediaan, kondisi, dan fungsi alat yang sudah tercatat. Selain itu, dilakukan pemetaan awal terhadap kebutuhan prioritas di masing-masing puskesmas berdasarkan hasil evaluasi data yang telah disinkronkan.
Proyek SOPHI sendiri merupakan inisiatif strategis Kementerian Kesehatan untuk memperkuat layanan primer melalui penyediaan alat kesehatan esensial, berbasis data dan sistem informasi yang terintegrasi. Kabupaten Purworejo menjadi salah satu wilayah lokus yang disiapkan dalam pelaksanaan proyek ini.
Dinas Kesehatan berharap, melalui rakor ini seluruh puskesmas di Kabupaten Purworejo dapat menyajikan data ASPAK yang akurat dan siap menerima intervensi alkes sesuai kebutuhan pelayanan. Sinkronisasi ini juga sejalan dengan semangat transformasi sistem kesehatan nasional, khususnya pilar penguatan layanan primer berbasis teknologi dan data digital.(MI)