Tanggal : 16-07-2025
PURWOREJO — Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo melalui Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terkait kasus konfirmasi Pertusis (batuk rejan) yang terjadi pada seorang bayi berusia 3 bulan asal Desa Cokroyasan, Kecamatan Ngombol.
Kasus ini bermula dari laporan RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo pada tanggal 3 Juli 2025, yang merawat pasien dengan gejala yang mengarah pada suspek Pertusis. Spesimen dari pasien segera dikirimkan oleh Dinkesda ke Balai Besar Laboratorium Biokesmas Kemenkes RI di Jakarta. Berdasarkan hasil laboratorium yang diterima Dinas Kesehatan pada tanggal 15 Juli 2025, pasien dinyatakan positif terinfeksi bakteri Bordetella pertussis.
Menindaklanjuti hasil tersebut, Tim P2P Dinkesda bersama Puskesmas Ngombol melakukan PE ke lokasi kediaman pasien. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan dan wawancara dengan keluarga pasien, diperoleh sejumlah temuan penting, antara lain:
1. Bayi belum menerima imunisasi DPT-HB-HIB 1 karena kondisi prematur dan belum memungkinkan dilakukan imunisasi.
2. Terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat batuk sebelum bayi jatuh sakit.
3. Ditemukan kebiasaan merokok di dalam rumah oleh anggota keluarga.
4. Salah satu orang tua pasien bekerja di luar kota.
5. Kondisi sanitasi dan kebersihan rumah masih kurang optimal.
Penyakit Pertusis merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang ditandai dengan batuk berkepanjangan selama minimal dua minggu, dan sering disertai gejala khas seperti suara batuk rejan (inspiratory whoop), muntah setelah batuk, atau bahkan apnea (henti napas) pada bayi. Penyakit ini sangat menular dan paling rentan menyerang bayi di bawah usia 1 tahun, dengan risiko komplikasi berat bahkan kematian.
Penyebab utama Pertusis adalah bakteri Bordetella pertussis, yang menyebar melalui droplet (percikan ludah) dari orang yang terinfeksi, terutama saat batuk atau bersin.
Upaya Pencegahan yang perlu dilakukan masyarakat meliputi:
* Imunisasi rutin lengkap sesuai jadwal.
* Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk mencuci tangan pakai sabun.
* Menghindari menyentuh atau mencium bayi secara sembarangan, terutama oleh orang dewasa yang sedang batuk/pilek.
* Menggunakan masker jika sedang sakit dan menjaga jarak.
* Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami batuk yang tidak biasa atau berkepanjangan.
Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang telah dan akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan bersama Puskesmas Ngombol, antara lain:
1. Melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya imunisasi dan pencegahan penyakit Pertusis.
2. Pengambilan dan pengiriman spesimen dari kontak erat untuk pemeriksaan lanjutan.
3. Pelaksanaan Rapid Convenience Assessment (RCA), yaitu survei cepat cakupan imunisasi DPT-HB-HIB pada anak usia di bawah 5 tahun di wilayah terdampak.
Dinas Kesehatan mengimbau seluruh masyarakat, khususnya orang tua balita, untuk memastikan anak-anak memperoleh imunisasi dasar lengkap secara tepat waktu dan menjaga lingkungan rumah tetap sehat demi mencegah penularan penyakit menular yang berbahaya.(MI)