Tanggal : 22-05-2025


PURWOREJO, Rabu, 21 Mei 2025 — Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo bersama Puskesmas Bayan menerima kunjungan tim peneliti dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang di lokasi produksi tepung pewarna alami berbahan dasar oman padi di Desa Botodaleman, Kecamatan Bayan. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan secara berkelanjutan dalam tiga tahap kunjungan.
Tim Universitas Diponegoro dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Sri Budi Wahyuningsih, M.P., Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UNDIP, yang hadir bersama para peneliti untuk melakukan observasi, pengumpulan data, dan diskusi teknis terkait keamanan serta potensi pengembangan produk tepung oman sebagai pangan fungsional alami.
Agenda kunjungan tahap pertama ini meliputi diskusi teknis bersama Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo mengenai arah kebijakan keamanan pangan dan potensi hilirisasi hasil riset, observasi langsung proses produksi tepung oman oleh UMKM setempat dan pengumpulan data awal sebagai bagian dari tahapan penelitian dan penyusunan rekomendasi kebijakan serta inovasi produk pangan lokal.
Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah untuk mendukung penguatan UMKM pangan berbasis potensi lokal dan memperkuat sistem keamanan pangan daerah. Puskesmas Bayan juga terlibat aktif dalam mendampingi kegiatan lapangan.
Prof. Sri Budi menjelaskan bahwa penelitian ini akan dilanjutkan melalui dua kunjungan lanjutan yang dijadwalkan dalam beberapa bulan ke depan. Kami akan menyampaikan hasil kajian ilmiah terkait olahan tepung oman kepada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Purworejo sebagai bentuk umpan balik untuk pengembangan produk pangan yang aman, bernilai ekonomi, dan berbasis kearifan lokal, ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi nyata dari kerja sama lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pangan lokal, mendukung hilirisasi hasil riset perguruan tinggi, serta mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan produk berbasis potensi daerah. (MI)