
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo- Tanggal 29 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (HUT KORPRI). Tahun ini merupakan HUT ke-52 KORPRI sejak ditetapkannya Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 82 Tahun 1971 tentang KORPRI. Tahun ini, KORPRI memperingati Hari Ulang Tahun ke-52 yang diperingati pada tanggal 29 November 2023. Melansir laman resmi Kemendikbudristek RI, peringatan HUT ke-52 KORPRI 2023 mengusung tema “KORPRIKAN INDONESIA”. Tema tersebut mengandung harapan agar anggota KORPRI lebih bersemangat dalam bekerja dan berkontribusi melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan bangsa sehingga mewarnai proses pembangunan nasional.
Sabtu, 25 Nopember 2023 Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengadakan monitoring pelaksanaan imunisasi BIAS yang bertempat di MI Cangkrep Kidul. Tujuan monitoring adalah pemantauan dan pemantapan program imunisasi anak sekolah di lingkungan MI dan pondok pesantren Adapun yang hadir dalam monitoring adalah Lurah Cangkrep Kidul, Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Puskesmas Cangkrep beserta tim imunisasi meliputi, petugas vaksinator, skrining, penginput, bidan wilayah. Sasaran imunisasi BIAS adalah kelas 1, 2 dan 5 sebanyak 140 siswa dengan capaian 60 persen. Menyampaikan hasil capaian kepada kepala sekolah bagi yang belum mengikuti agar dilaksanakan sweeping di lain waktu.
Pengajian rutin Jumat pagi tanggal 24 November 2023 di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo merupakan kegiatan rutin bulanan yang di agendakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo dalam rangka Pengajian rutin Jumat pagi memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. *Penguatan Iman:* Melalui khutbah dan ibadah, umat Islam dapat memperkuat keyakinan dan iman.
2. *Pembinaan Moral:* Khutbah Jumat seringkali menyentuh nilai-nilai moral dan etika, membantu kita untuk mengembangkan karakter yang baik.
3. *Penguatan Hubungan Sosial:* Kumpulnya umat Islam dalam shalat Jumat memperkuat ikatan sosial dalam komunitas, mempererat solidaritas dan kerjasama.
4. *Pendidikan Keagamaan:* Pengajian Jumat dapat menjadi sumber pembelajaran keagamaan dan pemahaman lebih dalam terhadap ajaran Islam.
5. *Refleksi dan Pengingat:* Melalui khutbah, kita diingatkan tentang nilai-nilai Islam, tugas moral, dan tanggung jawab terhadap sesama.
6. *Spiritualitas Individu:* Partisipasi dalam pengajian dan mendengarkan khutbah dapat meningkatkan tingkat spiritualitas individu.
Tema Pengajian pada Jumat pagi ini di isi oleh narasumber yaitu Kyai Muhhmammad Immamul Muttaqin dari Cangkrep yang mengangkat tema
" Empat Perkara yang akan membahagiakan dunia dan akhirat ", 4 hal tersebut antara lain adalah :
1. Suami yang mendapatkan Suami/istri yang Soleh/Solehah, artinya ibadah yang baik, menjaga hubungan baik dengan Allah SWT dan Menjaga hubungan baik dengan manusia. Salah satu dosa yang terus menerus ( dosa jariyah ) yang rugi adalah bilamana ada orang yang melakukan dosa dan di ikutioleh orang di sekitarnya, salah satu contohnya adalah ghibah dan fitnah.
2. Tempat Tinggal yang luas, tempat tinggal yang membawa rejeki bagi keluarga. Rejeki di tempat kelahiran ada yg bersifat khasbi ( yang kita hasilkan ) dan wahbiyun ( tanpa kita kerja ).
3. Tetangga yang baik, mendapatkan tetangga yang baik merupakan rejeki bagi kita. Menghindari perselisihan dengan tetangga dan menjalin hubungan baik dengan tetangga.
4. Kendaraan yang nyaman, rejeki yang datang ke kita tidak serta Merta selalu dalam bentuk uang, dapat berupa kesehatan, waktu dan berkumpul dengan orang-orang sholeh/baik. Memperbanyak ibadah dan bersedekah serta menjalankan amalan Sunnah dapat mendekatkan diri pada Allah SWT selama hal itu adalah sesuatu yang di Ridhoi Allah SWT dianjurkan untuk melakukan nya.
Peserta antusias mengikuti pengajian rutin acara ditutup dengan diskusi tanya jawab dan doa penutup kajian.
Uji fungsi dan pelatihan pengadaan alat kesehatan rehabilitasi medis pada dinas kesehatan kabupaten Purworejo tahun anggaran 2023 dilaksanakan di Aula 2 DKK pada tanggal 23 november 2023, acara di buka oleh narasumber dari dinas Kesehatan kabupaten purworejo ibu Anny Retno Priastuti, SKM.MM selaku Kabid Sarpras, MI dan Perijinan Faskes Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, Tujuan pengadaan alat ini adalah untuk menunjang fasilitas pelayanan fisioterapi di fasilitas Kesehatan di puskesmas kabupaten purworejo, tenaga fisioterapi dipuskesmas akan dilatih oleh tim peraga dari pihak ketiga agar mampu mengoperasikan alat tersebut ada 2 alat fisioterapi yang didistribusikan antara lain yaitu:
Nama Alat:
1. Ultrasound Theraphy adalah metode fisioterapi yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk merangsang perbaikan jaringan dan mempromosikan penyembuhan. Dalam konteks fisioterapi, gelombang suara ultrasonik diterapkan ke area tertentu pada tubuh untuk meredakan nyeri, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi peradangan. Ini dapat digunakan dalam pengobatan cedera otot, sendi, atau tendon. Penting untuk diingat bahwa penggunaan ultrasound terapi harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan diawasi oleh profesional kesehatan terlatih.
Alat fisioterapi ini didistribusikan ke 7 puskesmas antara lain: Puskesmas Kutoarjo, banyuurip, bragolan, purworejo, butuh, bruno, banyuasin.
2. Teens fisioterapi adalah bentuk perawatan fisioterapi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan fisik dan rehabilitasi pasien. Ini dapat melibatkan berbagai teknik dan latihan fisioterapi yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan pasien. Tujuan dari fisioterapi ini mungkin termasuk pemulihan dari cedera, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan fleksibilitas, dan meningkatkan keseimbangan. Sebagai bagian dari tim perawatan kesehatan, fisioterapis bekerja untuk membantu pasien mencapai kesehatan fisik optimal mereka.
Alat fisioterapi ini didistribusikan ke 9 puskesmas antara lain: Puskesmas Grabag, Seborokrapyak, dadirejo, winong, kaligesing, gebang, bener, cangkrep, ngombol.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Selasa-Rabu Tanggal 21-22 November 2023 bertempat di Griya Persada Resort Kaliurang.Tujuan kegiatan ini yaitu koordinasi dan evaluasi program P2P Kesmas dan Yankes tahun 2023 bersama Lintas Program di Dinas Kesehatan Kab. Purworejo dan Lintas Sektor yaitu Bappedalitbang, , Dinsosdaldukkb, DPUPR, DKPP, DLHPP, DKUKMPP, DPPPAPMD, Dinkominfostasandi, Dindikbud, Disdukcapil, Kabag Kesra Setda Kab.Purworejo, Distranperinaker, TP-PKK Kab.Purworejo, Seluruh Camat se Kab.Purworejo. Kepala Puskesmas beserta Pemegang Program terkait se Kab.Purworejo.
Kegiatan ini diawali dengan Laporan Penyelenggara oleh Kepala Bidang Yankes & Kesmas Dinkes Kab.Purworejo Ibu dr. Budi Susanti, M.Sc. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan acara oleh Plh. Sekretaris Daerah Kab.Purworejo yang dalam hal ini adalah Asisten Pemerintahan & Kesra Bpk Drs. Bambang Susilo.
Dilanjutkan dengan pemaparan Evaluasi Capaian Program dan Kegiatan P2P Kesmas & Yankes Dinkes Kab.Purworejo oleh Kepala Dinkes Kab.Purworejo Ibu dr. Sudarmi, MM. Kemudian dilanjutkan dengan Diskusi & Tanya Jawab dipandu oleh Kabid Yankes & Kesmas Ibu dr. Budi Susanti, M.Sc.
Setelah itu dilanjutkan dengan serangkaian acara Building Commitment yaitu Motivasi dari Dosen Universitas Sebelas Maret Solo dr. Andri Putranto, M.Sc dan Penandatanganan Komitmen Bersama “Mendukung Penurunan AKI, AKB, Stunting, Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Mewujudkan Kabupaten Sehat”.
Kemudian acara selanjutnya yaitu Pemberian Anugerah Kesmas Award 2023 dengan Nominasi dari Puskesmas dan Kecamatan se Kab.Purworejo.
Kegiatan ini menghasilkan Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut :
1. KESRA : Fasilitasi kegiatan dan pembuatan kebijakan
2. BAPEDDALITBANG : Penganggaran bidang kesehatan
3. DINTRANPERINAKES : K3, GP2SP
4. DISKOMINFOSTASANDI : Fasilitasi IT, Website, Promosi kegiatan bidang kesehatan
5. DKPP : RTLH wajib disertai sarana sanitasi
6. DPUPR : Fasilitasi kegiatan bagi masyarakat dalam penyediaan air bersih, jambanisasi
7. DPPPAPMD di Bidang Kesehatan :
a. Penguatan anggaran desa bidang kesehatan, terutama Insentif Kader di Pustu untuk mendukung ILP (2 orang per desa)
b. Penggerakkan masyarakat dalam upaya kesehatan masyarakat (UKM) guna tercapainya SPM, melalui peningkatan peran Kadus/Ka RW/Ka RT dan Toma lainnya.
c. Revitalisasi kelembagaan Posyandu sebagai LMD dan peran dalam pembangunan kesehatan tingkat desa/kel (SK Kades/Lurah) menuju ILP.
d. Mendorong sinkronisasi anggaran desa/kel dengan anggaran Puskesmas (sinergi dan integrasi) melalui Pendamping Desa.
e. Mendorong kepesertaan JKN mandiri bagi masyarakat mampu.
8. DINSOSDALDUKKB di Bidang Kesehatan :
a. Meningkatkan koordinasi terkait verifikasi kepesertaan JKN PBI
b. Mendorong rintisan pembentukan Shelter atau Panti rehabilitasi Jiwa milik Pemda.
c. Memberlakukan kepatuhan masyarakat terhadap program wajib SPM bidang kesehatan sebagai syarat penerima manfaat bansos.
d. Meningkatkan koordinasi pelayanan KB, penurunan stunting, dan Tri Bina (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia).
e. Mendorong pembentukan kelompok social worker dalam membantu/mendampingi rehabilitasi sosial bagi ODGJ stabil di tingkat keluarga dan lingkungan/masyarakat.
f. Mengupayakan pemberian bantuan modal/alat/lainnya bagi ODGJ, penyandang disabilitas untuk menunjang kemandirian hidup.
g. Pembinaan keluarga PKH unsur kesehatan
h. Memaksimalkan fungsi TPK dalam penurunan AKI AKB, stunting dan KB Pasca Salin
9. DISDUKCAPIL di Bidang Kesehatan :
a. Memfasilitasi kepemilikan NIK bagi setiap warga, terutama ODGJ/PGOT
b. Penyediaan baseline data sasaran SPM, berdasarkan kelompok umur sesuai daur kehidupan dan jenis kelamin.
c. Menginformasikan data kematian real-time, guna penonaktifan JKN PBI.
d. Baseline data kepesertaan JKN.
10. DINDIKBUD di Bidang Kesehatan :
a. Pembentukan TP-UKS di setiap sekolah dan TP-UKS Kec
b. Penyediaan data status IDL Bayi pada anak SD Kelas 1.
c. Penganggaran melalui TP-UKS untuk kegiatan :
1) pelatihan dokter kecil (SD) atau konselor sebaya (SMP)
2) Penyediaan sar-pras UKS, Sarana PHBS Sekolah, Buku Raport Kesehatan
3) Penyelenggaraan kantin sehat.
4) Aksi GERMAS secara berkala : TTD dan pemeriksaan Hb Ratri, Sarapan Sehat, Rockpot
d. Menjembatani komunikasi dan advokasi kepada wali murid yang menolak imunisasi atau program kesehatan lainnya.
e. Memberikan muatan materi edukasi kesehatan remaja serta pola asuh remaja bagi siswa dan wali murid melalui kegiatan MOS atau ekstrakurikuler guna mencegah kehamilan remaja, pergaulan bebas, Napza dll.
f. Parenting Komprehensif : psikolog, lifeskill, budaya, pola asuh, kesehatan reproduksi, dll guna pencegahan kehamilan remaja, dll.
11. DKPP di Bidang Kesehatan :
a. Peningkatan ketahanan pangan bagi keluarga risiko stunting terintegrasi dg keg stunting lainnya.
b. Penanganan risiko penyakit bersumber binatang dengan edukasi/pembinaan melalui kelompok Gapoktan, KWT dll.
c. Berkoordinasi dengan DKK terkait dugaan penyakit bersumber binatang (yang dapat menular ke manusia), atau kejadian gigitan hewan berpotensi rabies.
12. DLHP : Memfasilitasi akselerasi Kabupaten Sehat, Pembinaan TFU, TPP, Sosialisasi GEMARI sinergi dengan pencegahan stunting
13. PKK : Mitra dan mensukseskan kegiatan kesehatan hingga tingkat DAWIS
14. Kecamatan :
a. Mengkoordinir penggerakkan linsek dan masy
b. Mendorong kebijakan tingkat kec/desa/kel dalam bidang kesehatan, utamanya dalam mempertahankan KAB ODF
15. DINKES :
a. Meningkatkan kerjasama lintas program, dengan integrasi kegiatan antar program
b. Memberikan umpan balik laporan Puskesmas
c. Meningkatkan koordinasi Lintas Sektor
d. Advokasi ke stakeholder
16. PUSKESMAS :
a. meningkatkan kerjasama Lintas Program
b. Meningkatkan integrasi kegiatan
c. melaporkan kegiatan ke DKK maksimal tgl 5 setiap bulannya
d. melaporkan kasus maksimal 24 jam utk potensi KLB
e. cek notifikasi kasus kematian ibu
Dalam rangka meningkatkan sistem informasi di bidang obat (SIMO), pada hari jumat tanggal 17 november 2017 dilaksanakan sosialisasi dan evaluasi management obat di puskesmas pertemuan diadakan di hotel kasuari excotic resort magelang dengan peserta apoteker di 27 puskesmas di wilayah kabupaten purworejo, narasumber pada pertemuan ini adalah Agoes Irdianto, Tujuan dari sosialisai ini adalah menyampaikan pencatatan pelaporan obat melalui sistem informasi manajemen obat (SIMO) versi 2.0 yang dapat diakses melalui aplikasi SIMO dimasing masing puskesmas se kabupaten purworejo, dengan adanya inovasi dibidang pencatatan dan pelaporan obat menggunakan SIMO versi 2.0 diharapkan memudahkan pelaporan obat dipuskesmas dan gudang farmasi secara tepat waktu sehingga meminimalisir kesimpangan pelaporan obat, karena pelaporan obat sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk memperkuat implementasi inovasi SIMO versi 2.0 dipuskesmas dan Gudang farmasi, aplikasi ini disusun lebih spesifik tidak terhubung dengan aplikasi simpus, pengelolaan obat di Gudang farmasi dapat memonitor pemakaian obat dan pengadaan obat dipuskesmas secara efektif dan efisien setiap bulan dan semester. Pelaporan obat melalui SIMO versi 2.0 ini diharapkan menjadi sistem informasi yang bermanfaat bagi lintas program dan sektor terkait yang membutuhkan informasi tentang obat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purworejo melaksanakan visitasi Verifikasi Perizinan Puskesmas Bragolan dan Loano pada 16 November 2023.
Dilakukan verifikasi dokumen yang telah diupload di website OSS dan telusur lapangan di setiap ruangan Puskesmas.
Setiap Puskesmas wajib memenuhi persyaratan perizinan operasional sesuai dengan Permenkes No 14 Tahun 2021 dan Permenkes No 43 Tahun 2019.
Dengan dipenuhinya persyaratan sesuai aturan, Puskesmas diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan maksimal kepada masyarakat.
Rabu, 15 Nopember 2023 Imunisasi merupakan program wajib bagi seluruh warga negara Indonesia sehingga target imunisasi rutin lengkap 100 persen pada semua antigen. Imunisasi Rutin Lengkap meliputi imunisasi dasar lengkap pada bayi, dilanjutkan imunisasi lanjutan pada bayi di bawah dua tahun (Baduta) dan imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengadakan monitoring pelaksanaan imunisasi BIAS yang bertempat di MI Imam Puro Brenggong, Kecamatan Purworejo. Tujuan monitoring adalah pemantauan dan pemantapan program imunisasi anak sekolah di lingkungan MI dan pondok pesantren. Adapun yang hadir dalam monitoring adalah Budiyono, SKM, M.Kes selaku programer imunisasi Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, Samsun Hadi pengelola Cold Chain pada Gudang Farmasi Dinkes Propinsi Jawa Tengah. Turut hadir pada acara ini adalah Subkoord P3KLB, Program imunisasi dan pengelola coldchain Dinkes Kab Purworejo, Kepala Puskesmas Cangkrep beserta tim imunisasi meliputi, petugas vaksinator, skrining, penginput ASIK imunisasi dan bidan wilayah.
Kunjungan dilanjutkan dengan monitoring rantai dingin di Puskesmas Mranti. Dokter Aswita selaku Kepala Puskesmas Mranti menjelaskan bahwa pengelolaan rantai dingin di Puskesmas Mranti di pantau melalui logger yang selalu di pantau bersama pencatatan suhu vaccine refrigerator secara rutin tiap pagi dan sore. Hal ini menjadi standar kualitas semua vaksin yang ada di Puskesmas Mranti. Tim imunisasi meliputi, koordinator imunisasi, pengelola coldchain, pengelola ASIK Imunisasi, Bidan wilayah dan programer promosi kesehatan. Capaian imunisasi Rutin Lengkap 85 persen dan imunisasi BIAS sedang berlangsung.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Rabu Tanggal 15 November 2023 bertempat di Ruang Arahiwang Setda Kab.Purworejo.Tujuan kegiatan ini yaitu koordinasi penanggulangan AIDS khususnya di Daerah Wilayah Kedu Raya agar masyarakat Kedu Raya terbebas dari AIDS.
Peserta dalam kegiatan ini adalah Kepala Dinas Kab/Kota wilayah Kedu Raya, Kabag Kesra Kab/Kota wilayah Kedu Raya, Perwakilan seluruh KPAD wilayah Kedu Raya dan perwakilan dari KDS Kab.Purworejo. Kegiatan ini diawali dengan Laporan Penyelenggara oleh Kabag Kesra Setda Kab.Purworejo Bpk Drs. Fatkhurrohman, MM. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan acara oleh Sekretaris Daerah Kab.Purworejo yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Pemerintahan & Kesra Bpk Drs. Bambang Susilo. Setelah itu Sambutan oleh Ketua Sekretariat KPAD Kedu Raya yang diwakili oleh Bpk Sarjono dari Sekretariat KPAD Cilacap.
Dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang HIV/AIDS di Kab.Purworejo oleh Kepala Dinkes Kab.Purworejo Ibu dr. Sudarmi, MM. Kemudian Diskusi & Tanya Jawab dipandu oleh Kabid Yankes & Kesmas Ibu dr. Budi Susanti, M.Sc.
Pertemuan ini menghasilkan Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut :
1. Penanggulangan HIV di Kabupaten dengan peran KPAD
2. Dinkes berkoordinasi dengan KPAD dalam program kegiatan yang akan dilaksanakan dlm penanggulangan HIV
3. Masing-masing koordinator yang tercantum di SK melaksanakan penanggulangan AIDS sesuai dengan tupoksinya
4. Keterlibatan KDS dalam melakukan pendampingan pada ODHIV
5. Pertemuan Rapat koordinasi KPAD se-kedu banyumas plus akan dilaksanakan di Banyumas tanggal menyusul
Menindaklanjuti SE Nomor : PV.02.01/C/3081/2023 Dirjen P2P Kemenkes RI tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus Japanese Encephalitis (JE) dan adanya kasus Monkey Pox di Indonesia, Subkoord P3KLB Bidang Yankes & Kesmas Dinas Kesehatan Kab.Purworejo mengadakan Pertemuan Kewaspadaan Dini Penyakit Japanese Enceohalitis (JE) dan Penyakit Cacar Monyet (Monkey Pox) Kab.Purworejo pada hari Selasa tanggal 14 November 2023 di Ruang Arahiwang Setda Kab.Purworejo. Acara dibuka oleh Plh. Sekda Kab. Purworejo Bpk Drs. Bambang Susilo. Materi pertemuan tentang Aspek Klinis Penyakit Japanese Encephalitis dan Penyakit Monkey Pox disampaikan oleh dr. Chusni Mubarokh, Sp.PD, Finasim, Fisqua, M.Sc, M.Kes, C.Med.
Japanese encephalitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Japanese encephalitis (JE). Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex yang terinfeksi. Gejalanya dapat bervariasi mulai dari demam ringan hingga pembengkakan otak serius (encephalitis), yang dapat menyebabkan gangguan saraf, kejang, bahkan kematian.
Penyebab Japanese encephalitis (JE) adalah infeksi oleh virus Japanese encephalitis (JEV). Virus ini termasuk dalam keluarga Flaviviridae dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex, terutama Culex tritaeniorhynchus. JEV umumnya hidup di daerah berair, dan manusia dapat terinfeksi saat digigit oleh nyamuk yang membawa virus tersebut.
Untuk mengantisipasi Japanese encephalitis, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
1. *Vaksinasi:* Vaksinasi adalah metode pencegahan utama. Jika tinggal di daerah yang berisiko tinggi atau berencana bepergian ke daerah tersebut, pertimbangkan untuk mendapatkan vaksinasi sesuai dengan petunjuk medis.
2. *Pengendalian Nyamuk:* Menggunakan kelambu berinsektisida, memakai pakaian yang menutupi tubuh, dan menggunakan repelan nyamuk dapat membantu melindungi dari gigitan nyamuk yang dapat menyebarkan virus.
3. *Menjauhi Daerah Berisiko:* Jika memungkinkan, hindari perjalanan ke daerah yang dikenal memiliki risiko penularan Japanese encephalitis.
4. *Kebersihan Lingkungan:* Membuang tempat-tempat yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk, seperti air tergenang, dapat membantu mengurangi populasi nyamuk pembawa virus.
5. *Konsultasi dengan Profesional Medis:* Jika tinggal di daerah berisiko atau berencana perjalanan ke daerah tersebut, konsultasikan dengan profesional medis untuk saran yang lebih spesifik sesuai dengan situasi.
Monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox. Gejalanya mirip dengan cacar air, tetapi umumnya lebih ringan. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia, atau dari manusia ke manusia. Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit yang terinfeksi dapat menyebarkan virus ini.
Langkah-langkah pencegahan melibatkan kebersihan yang baik, menghindari kontak langsung dengan hewan yang dapat membawa virus, dan isolasi orang yang terinfeksi. Perlu dicatat bahwa meskipun monkeypox jarang terjadi dan umumnya lebih ringan daripada cacar air, pencegahan dan perawatan medis tetap penting. Jika memiliki kekhawatiran atau gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan profesional medis.
Dari hasil kesepakatan pertemuan Kewaspadaan Dini Penyakit Japanese Enceohalitis (JE) dan Penyakit Cacar Monyet (Monkey Pox) Kab.Purworejo didapatkan kesepakatan bersama dalam penanggulangan antisipasi Penyakit Japanese Enceohalitis (JE) dan Penyakit Cacar Monyet (Monkey Pox) sebagai berikut:
1. Fasyankes bersama lintas sektor terkait menggerakkan sasaran dalam penggendalian kebersihan lingkungan dan tata laksana kasus secara tepat.
2. Fasyankes bersama lintas sektor terkait melaksanakan sosialisasi mengenai monkey pox dan Japanese enceohalitis dimasing – masing institusi
3. Fasyankes bersama lintas sektor terkait melakukan system surveilans pelaporan kasus secara tepat dan tepat jika ditemukan suspek kurang dari 24 jam segera terlapor dan tertangani
4. Fasyankes bersama lintas sektor terkait memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai monkey pox dan Japanese enceohalitis kepada masyarakat
5. Fasyankes bersama lintas sector bekerjasama dalam kasus rujukan ke RS jika ada suspek monkey pox dan Japanese enceohalitis
6. Dinas Kesehatan sebagai leading sektor sebagai penyedia obat suportif jika ada kasus monkey pox dan Japanese enceohalitis
7. Dinas Kesehatan memfasilitasi pengiriman sampel ke BBTKL DIY
Mari Bersama – sama mengajak masyarakat untuk mengantisipasi terhadap penyakit monkey pox dan Japanese enceohalitis serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pada 13 November 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo menerima penyampaian Laporan Antara Studi Kelayakan Pembangunan Fasilitas Kesehatan dari LPPM UNS Surakarta.
Laporan ini merupakan hasil analisa awal LPPM UNS Surakarta dalam menyusun studi kelayakan untuk pembangunan Fasilitas Kesehatan.
Disampaikan Analisa dari segi ekonomi, sosial budaya, demografi dll.
Hasil diskusi dan verifikasi laporan antara ini akan menjadi dasar Laporan Akhir studi kelayakan Pembangunan Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Purworejo.
Hari Kesehatan Nasional diperingati setiap tanggal 12 November tiap tahunnya. Tema HKN Tahun ini 2023 adalah “masyarakat sehat” Indonesia Unggul, Tema ini mendorong kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung Kesehatan masyarakat dan memajukan kesejahteraan Indonesia secara keseluruhan. Dinas Kesehatan berpartisipasi mengikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia HKN 2023 yang berpusat di RS Tipe B dr. Tjitrowardojo. Agenda kegiatan antara lain lomba olahraga dance CTPS, baksi sosial, upacara HKN, dan tasyakuran HKN. Puncak acara yaitu jalan sehat, sepeda santai dan pembagian door price Kementrian Kesehatan dalam sambutannya yang dibacakan oleh PH Bupati Purworejo pada saat upacara HKN yaitu mengajak seluruh masyarakat melalui tema HKN berkolaborasi dan komitmen Bersama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, akses pelayanan Kesehatan dan kepedulian terhadap kesejahteraan Bersama, Bersama kita mampu mencapai Indonesia yang lebih sehat dan budaya Terima Kasih atas partisipasi dan dukungan kepada semua pihak terkait.
Selamat Hari Kesehatan Nasional
Aksi bergizi di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan praktik gizi di kalangan siswa, guru, dan staf sekolah. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan pertumbuhan yang optimal.
Aksi bergizi di sekolah mencakup berbagai aspek, seperti edukasi gizi, penyediaan makanan sehat di kantin, promosi gaya hidup aktif, kolaborasi dengan orang tua, dan pemantauan kesehatan siswa. Program ini dirancang untuk memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan mental siswa serta meningkatkan kinerja akademis melalui aspek-aspek gizi yang seimbang.
Melalui aksi bergizi di sekolah, upaya bersama dilakukan untuk membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini, memberikan pengetahuan gizi yang baik, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pilihan hidup sehat bagi seluruh komunitas pendidikan.
"Tumbuh Sehat, Belajar Berkualitas": Tema ini dapat menekankan kesehatan sebagai landasan bagi prestasi akademis yang optimal. Termasuk dalam tema ini adalah edukasi gizi, kegiatan olahraga, dan penyediaan makanan sehat di sekolah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Pada tanggal 09 November 2023 Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo bersinergi dengan Puskesmas Pituruh melaksanakan kegiatan aksi bergizi di SMP Negeri 40 Purworejo, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan anemia pada siswa SMP Negeri 40 Purworejo. Pihak sekolah sangat berantusias adanya kegiatan aksi bergizi ini karena dengan adanya kegiatan ini siswa putri menjadi lebih paham lagi tentang pentingnya gizi seimbang untuk menunjang kesehatan remaja dan mencegah anemia. Kegiatan dimulai pada pukul o7.30 WIB dengan peserta siswa putri kelas 7 SMP. Narasumber yang di hadirkan dalam aksi bergizi antara lain dari dinas kesehatan kabupaten Purworejo yaitu ibu Hety Purnamasari, SKM dan dari petugas gizi Puskesmas bapak Prasojo.
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para siswa bersama narasumber antara lain adalah :
1. Senam bersama di pimpin oleh guru olahraga
2. Istirahat di isi dengan sarapan bersama
3. Minum Tablet Tambah Darah ( TTD ) secara bersama - sama.
4. Penyuluhan dan edukasi Yang di sampaikan oleh narasumber dari dinas kesehatan kabupaten Purworejo dan puskesmas Pituruh
5. Motivasi pada siswa untuk pola hidup sehat dengan rutin aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan menjaga lingkungan sekitar tetap bersih.
6. Pemeriksaan Kadar HB siswa putri kelas 7
Setelah kegiatan aksi bergizi di SMP Negeri 40 Purworejo ini dilaksanakan, di harapkan Aksi bergizi di sekolah dapat menghasilkan sejumlah output yang positif, termasuk:
1. Pemahaman Gizi yang Lebih Baik
- Siswa dan staf sekolah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai gizi, pentingnya pola makan seimbang, dan dampaknya terhadap kesehatan.
2. Peningkatan Kebiasaan Makan Sehat
- Terbentuknya kebiasaan makan sehat di antara siswa, termasuk konsumsi lebih banyak buah, sayur, dan makanan bergizi.
3. Lingkungan Kantin yang Sehat
- Kantin sekolah menyediakan opsi makanan sehat dan mengurangi atau menghindari penjualan makanan yang kurang sehat.
4. Kesehatan Fisik yang Meningkat
- Peningkatan status kesehatan fisik siswa, termasuk penurunan risiko obesitas dan masalah kesehatan terkait gizi.
5. Kinerja Akademis yang Lebih Baik
- Hubungan positif antara gizi yang baik dan peningkatan kinerja akademis siswa.
6. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Fisik
- Meningkatnya partisipasi siswa dalam kegiatan fisik dan olahraga di sekolah.
7. Kolaborasi dengan Orang Tua
- Kolaborasi yang baik antara sekolah dan orang tua dalam mendukung pola makan sehat di rumah dan di sekolah.
8. Peningkatan Kesadaran Siswa dan Guru
- Kesadaran Guru dan Siswa yang lebih tinggi tentang pentingnya gizi dan kebiasaan makan sehat di kalangan siswa.
9. Lingkungan Belajar yang Sehat
- Ciptaan lingkungan belajar yang mendukung kesehatan dan perkembangan siswa secara menyeluruh.
10. Penurunan Angka Masalah Kesehatan Terkait Gizi
- Pengurangan angka kejadian masalah kesehatan seperti obesitas, kurang gizi, dan penyakit terkait pola makan yang buruk.
Output-output ini menciptakan dampak positif jangka panjang pada kesejahteraan siswa dan membentuk kebiasaan sehat yang dapat membawa manfaat sepanjang hidup.
Filariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria, seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejalanya melibatkan pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri, dan gangguan pada sistem limfatik. Pencegahan melibatkan pengendalian vektor nyamuk dan pengobatan dengan obat-obatan antiparasit.
Dalam rangka penanggulangan kasus filariasis yang ada di dinas Kesehatan kab purworejo, bidang yankes & kesmas dinkes kab purworejo bekerja sama dengan lintas sektor terkait dan puskesmas wilayah binaan melaksanakan kegiatan penanggulangan suspek filariasis adanya laporan dari petugas epidemiologi puskesmas bragolan terkait warga didesa sumbersari purwodadi yang dicurigai sakit dengan gejala yang mengarah pada suspek filariasis, pada tanggal 09 november 2023 tim dinas Kesehatan kab purworejo berkoordinasi dengan puskesmas bragolan dan kepala desa sumberrejo purwodadi untuk melakukan penanggulangan suspek filariasis. Adapun pencegahan dan penanggulangan yang sudah diantisipasi antara lain edukasi tentang filariasis ke masyarakat resiko tinggi Bersama forkompimcam dan desa skrining dan pengambilan sampel filariasis resiko tinggi dan pengobatan penderita ke RSUD Tjitrowardojo. Tim dinas Kesehatan kabupaten purworejo, puskesmas bragolan dan pihak desa bersama – sama melakukan kunjungan kerumah pasien dengan gejala suspek filariasis dan selanjutnya mendapatkan penanganan rujukan ke RSUD Tjitrowardojo. Kepada pihak desa agar menjaga kondisi lingkungan karena adanya banyak kolam yang berpotensi breeding lase nyamuk serta meningkatkan hidup bersih dan sehat. Rencana tindak lanjut penguatan Kembali dengan forkompimcam dan desa terkait pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) kewaspadaan dan pemantauan adanya kasus baru pengobatan lanjut ke penderita dan pemeriksaan mikroskopis filariasis.
Aksi bergizi di sekolah adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan aspek-aspek gizi dan kesehatan di lingkungan pendidikan. Ini mencakup kegiatan seperti edukasi gizi, penyediaan makanan sehat di kantin, promosi gaya hidup aktif, serta kolaborasi dengan siswa, guru, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pilihan hidup sehat. Tujuannya adalah memastikan siswa memiliki pengetahuan yang memadai tentang nutrisi dan memiliki akses ke opsi makanan yang seimbang dan bergizi selama waktu di sekolah.
"Tumbuh Sehat, Belajar Berkualitas": Tema ini dapat menekankan kesehatan sebagai landasan bagi prestasi akademis yang optimal. Termasuk dalam tema ini adalah edukasi gizi, kegiatan olahraga, dan penyediaan makanan sehat di sekolah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Pada tanggal 08 November 2023 Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo bersinergi dengan Puskesmas Purworejo melaksanakan aksi bergizi di SMA Batik Purworejo dengan peserta siswa putri kelas 10 di sekolah dan narasumber ibu Endah Setyaningsih, S.Si.T dari DKK dan Petugas gizi Puskesmas Purworejo ibu Hendras Bintari S.Gz.
Adapun beberapa kegiatan yg dilaksanakan di SMA Batik Purworejo antara lain :
1. Program Pendidikan Gizi: Mengadakan sesi edukasi tentang pola makan sehat, pentingnya nutrisi, dan gaya hidup sehat.
2. Kantin Sehat: Menyediakan opsi makanan sehat dan bergizi di kantin sekolah, serta mengurangi atau menghindari penjualan makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
3. Kegiatan Olahraga: Mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan olahraga untuk mempromosikan gaya hidup aktif dan kesehatan fisik.
4. Pemeriksaan Kadar HB siswa putri kelas X
5. Monitoring Gizi Siswa: Melakukan pemantauan pertumbuhan dan status gizi siswa secara berkala.
6. Kampanye Anti-obesitas: Mengadakan kampanye untuk mencegah obesitas dengan fokus pada pola makan sehat dan aktivitas fisik.
7. Sarapan Sehat: Mengedukasi siswa tentang pentingnya sarapan dan memberikan opsi sarapan sehat di sekolah.
8. Kolaborasi dengan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam upaya meningkatkan pola makan dan gaya hidup sehat anak-anak.
Penting untuk menciptakan lingkungan di sekolah yang mendukung pilihan hidup sehat dan memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya nutrisi.
Gerakan aksi bergizi yang diikuti siwa di SMA N 10 Purworejo pada tanggal 8 november 2023 dilaksanakan dalam rangka membiasakan konsumsi tablet tambah darah, gizi seimbang dan aktifitas fisik bagi anak sekolah. Anemia merupakan salah satu masalah Kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat di alami oleh semua kelompok usia, masih tingginya kasus anemia di Indonesia erat kaitanya dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi Tablet Tambah Darah baik oleh remaja dan ibu hamil, melihat masih rendahnya kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi TTD Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo melaksanakan kegiatan Aksi bergizi di SMP/MTS, SMA/SMK, MTS dan SLB. Kegiatan aksi bergizi di SMA N 10 Purworejo dihadiri oleh siswa putri kelas X SMA N 10 dengan didampingi guru sekolah, Narasumber pada kegiatan aksi bergizi di SMA N 10 Purworejo yaitu dari dinas Kesehatan kabupaten purworejo Ibu Kurniawati, SKM dan Bapak Prasojo, SKM dari Puskesmas Pituruh. Beberapa kegiatan aksi bergizi yang dilaksanakan di SMA N 10 Purworejo antara lain adalah :
1. Senam Bersama
2. Sarapan Bersama
3. Minum tablet tambah darah (TTD)
4. Mengisi aplikasi ceria
5. Penyuluhan /edukasi tentang gizi seimbang dan aktiviyas fisik
6. Pemeriksaan HB siswa putri
7. Flashmob jingle
Seluruh peserta antusia mengikuti acara aksi bergizi yang dilaksanakan beserta lintas sector pada hari ini. Harapan setelah kegiatan ini, siswa putri mampu meningkatkan cakupan gizi seimbang dan aktifitas fisik untuk menjaga Kesehatan secara optimal. Sesuai dengan tema aksi bergizi yang diusung oleh kemenkes yaitu “Hidup sehat sejak sekarang untuk remaja kekinian”.
Pada 7 November Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo Bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purworejo melaksanakan visitasi Verifikasi Perizinan Klinik Skincare Aisyaskin.
Sebelum dilaksanakan telusur lapangan sarana prasarana, telah dilakukan verifikasi dokumen melalui website OSS.Dilanjutkan verifikasi lapangan, Sarana Prasarana, alat kesehatan, bangunan dan dokumen sesuai Permenkes No 14 Tahun 2021.
Verifikasi ini untuk menjaga mutu pelayanan klinik kepada masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo melaksanakan kegiatan Visitasi dalam rangka perpanjangan Izin Operasional Puskesmas pada tanggal 6 November 2023. Kegiatan Visitasi dilaksanakan bersama Tim dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan DPMPTSP Kab Purworejo.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di 4 Puskesmas yaitu Puskesmas Banyuasin, Puskesmas Purworejo, Puskesmas Gebang dan Puskesmas Bruno. Verifikasi dilaksanakan terhadap pemenuhan kelengkapan dokumen administrasi, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Puskesmas sesuai Standar.
Dengan kegiatan ini diharapkan Puskesmas dapat menjalankan operasional pelayanan kepada masyarakat secara optimal
Workshop kader posyandu dilaksanakan dalam rangka peningkatan ketrampilan kader posyandu sebagai penggerak penyuluh dan pencatat yang diharapkan mampu memberikan pelayanan pada seluruh sasaran disklus kehidupan dengan menggunakan ketrampilan dasar kader yang sudah mendapat pelatihan. kegiatan workshop kader juga bersamaan dengan kegiatan kujungan rumah, kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan peserta dari perwakilan kader beberpa puskesmas diwilayah kabupaten purworejo,adapun narasumber dalam kegiatan antara lain dari dinas kesehatan dan pengampu praktek yg terdiri dari pertugas gizi dan promkes puskesmas, peserta terdiri dari kader posyandu dimasing- masing puskesmas dengan jumlah sesuai yg telah ditunjuk, harapan dengan pelaksanaan ini kader posyandu lebih cakap dan terampil melalui 25 ketrampilan dasar kader dan adanya persamaan persepsi tentang konsep integrasi layanan primer dan re brending posyandu
Workshop kader posyandu dilaksanakan dalam rangka peningkatan ketrampilan kader posyandu sebagai penggerak penyuluh dan pencatat yang diharapkan mampu memberikan pelayanan pada seluruh sasaran disklus kehidupan dengan menggunakan ketrampilan dasar kader yang sudah mendapat pelatihan. kegiatan workshop kader juga bersamaan dengan kegiatan kujungan rumah, kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan peserta dari perwakilan kader beberpa puskesmas diwilayah kabupaten purworejo,adapun narasumber dalam kegiatan antara lain dari dinas kesehatan dan pengampu praktek yg terdiri dari pertugas gizi dan promkes puskesmas, peserta terdiri dari kader posyandu dimasing- masing puskesmas dengan jumlah sesuai yg telah ditunjuk, harapan dengan pelaksanaan ini kader posyandu lebih cakap dan terampil melalui 25 ketrampilan dasar kader dan adanya persamaan persepsi tentang konsep integrasi layanan primer dan re brending posyandu
Kamis, 2 Nopember 2023 Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengisi sosialisasi pencegahan dan penanggulangan terhadap kekerasan sexual di SMP Negeri 22 yang beralamat di desa Pelutan Gebang. Kepala Sekolah Teguh Prayitno menyampaikan bahwa pentingnya pemberian sosialisasi terhadap siswa siswi dalam mencegah terjadinya kekerasan sexual dilingkungan sekolah. Bangsa yang kuat terbentuk karena generasi yang kuat. Siswa siswi SMP mempunyai resiko terhadap terjadinya kekerasan sexual di lingkungan sekolah karena pada usia SMP yaitu 12 sampai dengan 14 tahun merupakan masa peralihan dari masa anak menuju masa remaja awal. Banyak hal yang dapat terjadi karena ingin menunjukkan jati dirinya seperti ingin diakui, ketertarikan dengan lawan jenis, perubahan fisik dan psikologis karena masa pubertas dan terkadang kurang kontrol. Perlu dilakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap hal tersebut.
Tujuan dari pertemuan ini adalah memberikan pemahaman terhadap siswa siswi SMP tentang kekerasan sexual, pencegahan dan penanggulangannya. Hadir sebagai narasumber adalah Ernaningsih, S.Si.T, M.Kes menyampaikan siswa siswi harus berani mengatakan tidak untuk kekerasan sexual. Segera melapor kepada guru dan orang tua jika mengalami kekerasan sexual walaupun ringan. Lingkungan sekolah harus memberikan rasa aman dan nyaman selama pembelajaran di sekolah. Orang tua juga harus memberikan rasa aman dan nyaman di rumah.
Peserta adalah siswa siswi kelas 7 dan tamu undangan yaitu komite sekolah dan alumni SMP N 22 Purworejo beserta bapak ibu guru. Acara di akhiri dengan penandatangan deklarasi anti perundungan, kekerasan sexual dan intolerasi bagi semua peserta termasuk komite dan undangan tak terkecuali seluruh siswa siswi yang mengikuti sosialisasi.
Rabu, 1 Nopember 2023 Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengadakan monitoring dalam persiapan RS Swasta guna mendukung Imunisasi Program. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan monitoring terhadap kesiapan RS Swasta dalam membantu mendukung imunisasi program. Penyelenggaraan imunisasi program secara perorangan dapat dilaksanakan di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
Monitoring meliputi kesiapan vaccine refrigerator, ruangan yang memadai, penempatan vaccine refrigerator dalam ruangan dengan jarak minimal 10 cm dari tembok, dengan kulkas yang lain juga 10 cm. Tenaga pengelola imunisasi terdiri dari pengelola imunisasi, pengelola coldchain dan pengelola logistik. Pencatatan suhu dilaksanakan setiap pagi dan sore dengan grafik suhu yang berguna untuk memantau kualitas vaksin. Pelaksanaan imunisasi program meliputi imunisasi rutin, imunisasi tambahan dan imunisasi khusus. RS Swasta dapat melaksanakan imunisasi program dengan membuat kerjasama atau MoU dengan Dinas Kesehatan.
Sehubungan dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Subkor SDMK Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo mengadakan rapat koordinasi tindak lanjut pada tanggal 1 November 2023. Dengan ini disampaikan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/1911/2023 tentang Penyelenggaraan Registrasi Dan Perizinan Tenaga Medis Dan Tenaga Kesehatan Pasca Terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan kepada seluruh Ketua Organisasi Profesi Kesehatan di Kabupaten Purworejo, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mengenai ketentuan registrasi dan perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan pasca Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. STR, STR Sementara, dan STR Bersyarat, yang sudah terbit dan masih berlaku sebelum Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya masa berlaku STR, STR Sementara, dan STR Bersyarat. Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan dapat melakukan pembaharuan STR menjadi STR seumur hidup sebelum atau setelah berakhirnya masa berlaku STR. SIP yang sudah terbit sebelum Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya masa berlaku SIP. Dalam hal Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan mengajukan permohonan SIP baru dengan STR yang sudah terbit dan masih berlaku sebelum Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan diundangkan, permohonan diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota, melampirkan:
a) STR; dan
b) surat keterangan tempat praktik